top of page
mediarasa

Ole Gunnar Solksjaer : Simbol Rennaisance Manchester United


Oleh : Aries Mursyid


Manchester United (MU) kembali melanjutkan tren positif setelah mencuri kemenangan saat bertandang di St.James Park, kandang dari Newcastle dengan skor 0-2. Hasil tersebut memang tidak merubah posisi MU yang bertengger di peringkat 6, namun dari jumlah poin yang diperoleh bisa memangkas jarak dengan peringkat 4 yang diduduki Chelsea menjadi 6 poin. Hasil ini juga mencatatkan statistik positif Caretaker (pelatih sementara) MU saat ini, Ole Gunnar Solskjaer menjadi pelatih kedua MU setelah Sir Matt Busby yang berhasil menyapu 4 pertandingan dengan kemenangan beruntun.

Kedatangan Solksjaer selama menggantikan peran Jose Mourinho di pertengahan Desember kemarin, mampu menciptakan aura positif dari para fans, official, dan pemain, mengingat Solksjaer sudah dikenal sebagai legenda hidup MU karena sempat menghabiskan karir nya sebagai pemain Manchester United mulai 1996-2007 di era Sir Alex Ferguson.


Aura positif terlihat dari hasil impresif yang didapat MU sejak di pecundangi Liverpool dengan skor 3-1 yang berimbas di pecatnya Jose Mourinho yang telah menukangi MU selama 2 ½ musim belakangan. Keberhasilan meraih hasil positif itu dipengaruhi oleh kembali ke khittah nya sebagai tim yang punya naluri menyerang setelah belakangan ini agak tercoreng dengan strategi Mourinho yang pragmatis dengan menerapkan strategi parkir bus yang membosankan, sehingga MU di cap sebagai tim yang suka ndagel (melawak) karena seringkali meraih hasil imbang atau yang lebih parah lagi takluk dari tim-tim besar maupun tim-tim medioker. Memang dari analisa dari pengamat sepakbola mengkritik strategi parkir bus mourinho yang tidak relevan diterapkan di liga Inggris yang sudah menerapkan tempo permainan cepat dan pressing ketat.


Stigma tim parkir bus sudah terkikis setelah Solksjaer menyuguhkan permainan yang jauh atraktif dan lebih menyerang, terbukti dengan produktif nya lini depan MU yang sukses mencetak 14 gol dari 4 pertandingan dan hanya kebobolan 4 gol. Tajamnya duet Paul Pogba-Marcus Rashford di lini depan, kokohnya Victor Lindelof-Phil Jones di jantung pertahanan, solidnya Ander Herrera-Nemanja Matic di lini tengah memperkuat dugaan akan superiornya MU dalam pertandingan.


Meskipun tren positif tersebut banyak yang menganggap biasa-biasa saja karena masih belum bertemu tim-tim raksasa seperti Chelsea, Arsenal, Tottenham, Manchester City, dan Liverpool. Tetapi hemat saya sebagai fans sejati MU sejak era Wayne Rooney hingga sekarang, hasil tersebut bisa dijadikan acuan atau penjajakan strategi yang diterapkan Solskjaer demi berproses mengembalikan MU sesuai khittah nya menjadi tim raksasa di daratan Eropa. Dengan dibantu oleh Mike Phelan yang juga pernah menjadi asisten di era Ferguson yang lebih memahami seluk beluk permainan MU, optimis akan selalu tumbuh bagi Manchester United berproses menuju era Rennaisance nya.


Selamat menikmati proses, Ole Gunnar Solksjaer !!!

18 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page